1.
Pengertian
Remaja
Kata remaja berasal dari bahasa latin
yaitu adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti
“tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang
cukup luas: mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. ( Piaget
). Dengan mengatakan poin- poin sebagai berikut secara psikologis masa remaja :
a.
usia dimana individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa
b.
usia dimana anak tidak
merasa dibawah tingkat orang –orang yang lebih tua melainkan berada pada
tingkatan yang sama, sekurang –kurangnya masalah hak.
c.
integrasi dalam masyarakat
dewasa mempunyai banyalah aspek afektif
d.
kurang lebih berhubungan
dengan masa puber
e.
transformasi intelektual
yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkan untuk mencapai integrasi
dalam hubungan sosial orang dewasa.
2. Batas Usia Remaja
Usia remaja menurut buku Harlock ini awal remaja sekitar
usia 13 tahun sampai dengan 16 tahun dan akhir masa remaja sekitar usia 17
tahun sampai 18 tahun.
3.
Ciri
– ciri masa remaja
a.
masa remaja sebagai periode yang
penting
perkembangan fisik dan psikis yang sama cepat memerlukan
remaja untuk menyesuaikan diri didalam sikap dan mental remaja tersebut. Hal
ini dikarenakan adanya perubahan yang dari anak - anak keremaja.
b.
masa remaja adalah sebagai
periode peralihan
adanya peralihan dari masa kanak-kanak keremaja hal ini
berarti bahwa bekas –bekas pada masa kanak-kanak akan sangat mempengaruhi
remaja nantinya.
c.
masa remaja sebagai periode
perubahan
ada beberapa perubahan dan bersifat universal:
meningginya emosi, yang intensitasnya tergantung pada tingkat perubahan fisik
dan psikologis, perubahan tubuh, perubahan minat dan peran, perubahan
nilai-nilai yang diakibatkan oleh perubahan minat dan peran dan perubahan pada
adanya keinginan kebebasan dan mereka takut bertanggung jawab terhadap
sikap-sikapnya.
d.
masa remaja sebagai usia
bermasalah
mengapa mengalami kesulitan : satu karena sebagian
masalah semasa kanak-kanak diselesaikan oleh ortu dan guru –guru, kedua karena
remaja merasa mandiri mereka ingin mengatasi masalah sendiri. Hal ini yang
menyebabkan remaja sulit mengatasi masla-masalahnya.
e.
masa remaja sebagai masa
mencari identitas
mereka lambat laun akan mendambakan identitas diri mereka
sendiri yang merasa berbeda dengan teman- temannya, dengan menggunakan
simbol-simbol yang menurut mereka pantas dibanggakan kapada semua teman-teman
sebanyanya.
f.
masa remaja sebagai usia
yang menimbulkan ketakutan
adanya stereotipe yang menganggap remaja sebagai masa
yang tidak rapi, tidak dapat dipercaya dan merusak. Hal ini menimbulkan
ketakutan pada remaja jika bersama orang dewasa. Karena hal ini sudah melekat
pada sebagian besar orang dewasa pada umumnya.
g.
masa remaja sebagai masa
yang tidak realistic
remaja mempunyai pandangan bahwa dunia sebagai sesuai
keinginannya dan tidak sebagai mana kenyataanya, oleh karena hal tersebut
remaja meninggi emosinya apabila gagal dan disakiti hatinya. Remaja lambat laun
akan mengerti secara rasional dan realistik sesuai bertambahnya pengalamannya.
4.
Keadaan
Emosi pada Masa Remaja
Emosi pada remaja meninggi dikarenakan
oleh perubahan fisik dan kelenjar. Pola emosi remaja sama dengan pola emosi
pada kanak – kanak yang terutama pada adanya ketidakadilan sehingga menyebabkan
marah pada remaja. Pada remaja dalam meluapakan emosi dengan cara menggerutu,
mengkritik dengan suara keras dan berdiam. Kematangan emosi pada remaja
tercapai apabila remaja sudah mampu menontrol emosinya sesuai dengan tempatnya
dan menerima informasi sebelum meluapkan apa yang menjadi ganjalannya. Dalam
memperoleh kematangan emosional remaja harus dapat berbagi dengan orang lain
mengenai masalah-masalahnya.
5.
Perubahan
Sosial
Penyesuaian sosial pada remaja merupakan
hal yang penting dalam kehidupannya untuk mencapai pola sosialisasi dewasa. Hal
yang terpenting dan tersulit adalah : pengaruh teman sebaya, perubahan dalam
perilaku sosial, nilai – nilai baru dalam seleksi persahabatan, dalam
kepemimpinan, dalam dukungan dan penolakan sosial.
6.
Perubahan
Moral pada Remaja
a.
perubahan moral individu
makin lama makin menjadi abstrak dan kurang kongkret.
b.
keyakinan moral lebih
terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah. Keadilan muncul
sebagai kekuatan yang dominan.
c.
penilaian moral semakin
kognitif, mendorong remaja untuk lebih berani mengambil keputusan pelbagai hal
mengenai moral.
d.
penilaian moral menjadi
kurang egosentris.
penilaian
moral lebih bersifat sebagai hal yang mahal dan merupakan bahan emosi dan
menimbulkan ketegangan psikologis.
Daftar Pustaka :
Hasan
Bisri. , 1995. Remaja Berkualitas. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.
Hurlock, E. B. (1994). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Hurlock.
E. B. 2002. Psikologi Perkembangan. 5th
edition. Erlangga: Jakarta
No comments:
Write comments