Thursday, September 14, 2017

Krisis Korea Utara dalam empat paparan

Perang kata-kata dan panasnya situasi menyangkut Korea Utara adalah krisis yang, dalam kemungkinan paling buruk, menimbulkan ancaman perang nuklir. Dan situasinya begitu pelik Mari kita lihat ke belakang.
Mengapa Korea Utara menginginkan senjata nuklir?
Semenanjung Korea terbelah setelah Perang Dunia Kedua dan komunis Korea Utara berkembang menjadi sebuah kediktatoran ala Stalin.
Korut mengancam untuk "meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS'
Korea Utara luncurkan sejumlah 'rudal anti-kapal'
Rudal Korut: AS sebut sidang dewan keamanan PBB 'tidak ada gunanya'
Negara ini hampir seluruhnya terkucil dari panggung dunia, para pemimpinnya mengatakan bahwa kemampuan nuklir mereka adalah satu-satunya faktor penggentar terhadap seluruh dunia yang berusaha menghancurkan mereka.
Seberapa dekat mereka pada nuklir?
Uji rudal terbaru Korea Utara menunjukkan bahwa mereka memiliki rudal balistik antar benua (ICBM) yang mampu mencapai AS.
Mereka telah menguji coba perangkat nuklir ini sebanyak lima kali. Laporan intelijen memperingatkan negara ini juga dekat, atau telah mencapai, 'miniaturisasi' - mengembangkan hulu ledak nuklir yang cukup kecil sesuai dengan roket.
Pyongyang memandang AS sebagai musuh utamanya namun juga memiliki berbagai roket yang diarahkan ke Korea Selatan dan Jepang, basis ribuan tentara AS.
Apa yang telah dilakukan untuk menghentikan mereka?
Berbagai upaya untuk menegosiasikan kesepakatan bantuan sebagai imbalan atas perlucutan senjata telah berulang kali gagal.
PBB telah menerapkan sanksi-sanksi yang semakin ketat - namun sedikit sekali hasilnya. Cina, satu-satunya sekutu Korea Utara, juga telah memberikan tekanan ekonomi dan diplomatik kepada Korea Utara.
AS sekarang mengancam akan mengeahkan kekuatan militer melalui retorika bergelora Presiden Donald Trump memperingatkan 'kekuatan sahsyat yang belum pernah terjadi di dunia ini.'
Apakah kali ini sungguh-sungguh?
Krisis ini telah bergolak selama bertahun-tahun, namun miniaturisasi hulu ledak nuklir dan AS yang berada dalam jangkauan serangan merupakan dua hal yang mengubah keadaan.
Pyongyang pada hari Rabu mengatakan mempertimbangkan serangan rudal ke Guang, pangkalan militer AS di wilayah Pasifik.
Konfrontasi nuklir nampaknya benar-benar menjadi ancaman, lebih dari sebelumnya, namun masih jauh dari kepastian.

No comments:
Write comments