Friday, September 22, 2017

Strategi Pengembangan Ecological Citizenship

1)      Pendekatan Sistem Talcott Parsons Dalam Strategi Pengembangan Ecological Citizenship
Secara etimologis, sistem berasal dari bahasa Yunani systema, yang artinya himpunan bagian–bagian atau komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Menurut Tallcot Parson, sistem merupakan interdependensi antar bagian, komponen dan proses yang mengatur hubungan-hubungan tersebut. Berdasarkan teori sibenertika Parson, sistem sosial merupakan suatu sinergi antara berbagai sub sistem sosial yang saling mengalami ketergantungan dan keterkaitan. Individu terikat dalam suatu sistem yang memiliki hubungan saling keterkaitan, interaksi dan saling ketergantungan.
Berdasarkan teori relasi individu-sistem yang dikemukakan oleh Talcot Parsons, dapat dipahami bahwa upaya pengembangan kesadaran lingkungan bisa dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama, mengacu pada pendekatan individu, dinyatakan bahwa baik buruknya lingkungan bergantung pada perilaku individu. Mengadaptasi dari Parsons, bisa dinyatakan bahwa individu bisa melakukan peran penting, baik merusak maupun memlihara lingkungan sebab individu memiliki perilaku voluntaristik (Susilo, 2008:177).
Perilaku voluntaristik mengandung pengertian bahwa setiap individu menggunakan bermacam–macam sarana untuk mencapai tujuan. Sekalipun ide Talcott Parsons awal kalinya menyangkut kajian sosiologi secara umum, artinya ia tidak membahas secara khusus dalam konteks lingkungan, tetapi konsep teoritis Parsons bisa diterapkan dalam dunia ekologi. Tidak sedikit perilaku “merusak” lingkungan individu tidak lepas dari tujuan–tujuan pemupukan kekayaan, ketimbang motovasi kolektif (Susilo, 2008:178).
Kedua, sebaliknya berkaitan dengan penjelasan sistem dalam kaitan denga lingkungan, bisa dinyatakan bahwa kerusakan lingkungan tidak lepas dari pola struktur sosial dan sistem sosial dimana terbentuk dari individu/ kelompok yang berinteraksi. Persoalan lingkungan tidak mungkin bisa dijelaskan dalam motivasi–motivasi internal individu, tetapi lebih penting merupakan produk gerak sistem yang terbukti anti ekologis (Susilo, 2008:180).
Berangkat dari teori sistem Talcot Parsons, Susilo (2008), menyatakan bahwa dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya lingkungan dibutuhkan pendekatan sistem yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat. Pengaruh dari aspek agama, aspek politik, aspek ekonomi, aspek pendidikan, dan aspek–aspek yang lain, jelas turut terlibat menentukan baik buruknya lingkungan. Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan ecological citizenship, maka diperlukan strategi yang dapat menginternalisasikan pentingnya menjaga kelestarian alam dalam seluruh aspek kehidupan.
Persoalan lingkungan tidak bisa dilepaskan dari persoalan sistemik yang seharusnya perlu dibongkar dan kemudian dirumuskan bentuk penyelamatan lingkungan secara terintegralistik. Upaya perbaikan lingkungan harus diawali dari keinginan bersama yang masuk dalam satu sistem secara komprehensif, sebagaimana logika rasional. 

 dapat kita ketahui bahwa dalam mengembangkan ecological citizenship pada masyarakat diperlukan upaya-upaya yang dapat menginternalisasikan pentingnya kesadaran lingkungan kedalam seluruh aspek kehidupan manusia. Sehingga manusia menyadari bahwa manusia dan alam merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan memiliki hubungan saling ketergantungan. Apabila manusia berbuat baik kepada alam, maka alam akan memberikan dampak positif terhadap kehidupan manusia disegala aspek kehidupan. Sebaliknya, apabila manusia merusak alam maka keberlangsungan kehidupan manusia juga akan terganggu.

2)      Strategi Pengembangan Warga Negara Peduli Lingkungan WWF Malaysia
World Wide Fund (WWF) Malaysia telah mengungkapkan strategi pengembangan kewarganegaraan ekologi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) Malaysia (2008), pengembangan kewarganegaraan ekologi dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:
1.      Environmental Knowledge
Tahapan pertama yang dilakukan dalam pengembangan kewarganegaraan ekologi adalah pemberian pengetahuan kepada masyarakat. Pengetahuan lingkungan atau environmental knowledge yaitu ekspresi dari pengalaman dan pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi alam serta pemahaman yang dibutuhkan untuk menciptakan dan melakukan perbaikan bagi kelestarian lingkungan, baik secara individu, kelompok atau organisasi.
2.      Environmental Skill
Environmental skills adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, mengantisipasi, mencegah dan mengatasi problem lingkungan, baik secara individu, kelompok atau organisasi.
3.      Environmental Attitudes
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh menjadi modal pembentukan etika lingkungan. Etika lingkungan (environmental attitudes) merupakan seperangkat nilai dan feelings terhadap lingkungan, serta motivasi untuk berperan aktif bagi pengembangan ekologi dan proteksinya, baik secara individu, kelompok atau organisasi.
4.      Environmental Participation
Tahapan keempat, warga negara pada akhirnya akan memiliki sensitifitas terhadap persoalan ekologi dan berupaya menerapkan kepedulian lingkungan melalui serangkaian tindakan pro lingkungan. Respon warga negara terhadap persoalan lingkungan akan menghadirkan partisipasi penyelamatan lingkungan (environmental participation) (WWF-Malaysia, 2008).


Pengembangan kewarganegaraan ekologi memiliki empat tahapan yaitu environmental knowledge, environmental skills, environmental attitudes dan environmental participations. Tahapan-tahapan ini merupakan suatu proses yang harus dilakukan untuk tercapainya warga negara yang memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Partisipasi warga negara dalam menjaga kelestarian lingkungan diawali dengan pemberian pengetahuan, dan keterampilan. Pengetahuan dan keterampilan itulah yang akan membentuk sikap dan partisipasi warga negara dalam melestarikan lingkungan dan mewujudkan kewarganegaraan ekologi (ecological citizenship).

No comments:
Write comments