Monday, September 18, 2017

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI KAMPUS

A.    Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan Karakter berasal dari dua suku kata yakni pendidikan dan karakter. Pendidikan mempunyai arti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelect) dan tubuh. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup. Karakter sendiri merupakan sifat yang tertanam di dalam jiwa dan dengan sifat itu seseorang secara spontan dapat dengan mudah memancarkan sikap, tindakan dan perbuatan (Imam Ghozali). Menurut Sumarno adalah sifat yang mewujud dalam kemampuan daya dorong dari dalam keluar untuk seseorang menampilkan perilaku terpuji dan mengandung kebajikan.  
Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education)  dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.  Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakanbahwa karakter yang baikdidukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.

B.     Karakter yang sudah diimplementasikan mahasiswa di kampus 
Seperti kita ketahui bahwa setiap orang memiliki tingkah laku dan karakter yang berbeda. Seperti halnya di kampus , semua mahasiswa memiliki karakter yang berbeda-beda. Semisal dari masalah kedisiplinan yaitu:  
-          Mahasiswa  sering memarkir kendaraan seenaknya sendiri.
-          Tidak membawa STNK motor.
-          Suka datang terlambat ketika ada jam kuliah.
-          Sering terlambat mengumpulkan tugas.
-          Berteriak di musholla.
Seharusnya sebagai mahasiswa tidak boleh melakukan hal-hal demikian. Dan untuk itu seharusnya mahasiswa melakukan :
1.      Memarkir kendaraan secara teratur dan rapi agar tidak menyusahkan penjaga kendaraan di sekitar tempat parkir.
2.      Selalu membawa STNK kendaraan yang dipakai karena bisa jadi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) ditahan untuk sementara oleh penjaga kendaraan.
3.      Selalu datang tepat waktu ketika ada jam kuliah agar tidak dimarahi dosen.
4.      Selalu mengumpulkan tugas yang diberikan oleh dosen tepat waktu atau mungkin mengumpulkan sebelum deadline waktu yang diberikan dosen.
5.      Seharusnya tidak boleh ketika di muholla mahasiswa membuat kegaduhan. Karena musholla selalu terpakai untuk ibadah dan musholla merupakan baitulloh.
Selanjutnya dari sudut pandang kebersihan, mahasiswa kurang begitu memperhatikan lingkungan kampus. Mahasiswa sering membuang sampah berupa sisa makanan, putung rokok, kertas, dan lain sebagainya secara sembarangan. Begitu juga dengan toilet dan kelas, mahasiswa kurang memperhatikan dan menjaga kebersihan ruangan tersebut. Seharusnya hal-hal yang harus dilakukan mahasiswa adalah:
1.      Membuang sampah pada tempat yang disediakan.
2.      Selalu menjaga kebersihan lingkungan kampus.
3.      Ketika selesai jam kuliah, hendaknya mahasiswa mengambil sampah yang ada di kelas yang dipakai ketika ada jam kuliah.
4.      Selalu menyiram toilet setelah digunakan untuk buang air kecil maupun buang air besar.
Dari segi kejujuran dan tanggungjawab, mahasiswa  juga kurang membudayakan dua sifat tersebut. Misalnya, siswa sering menyontek dalam UTS maupun UAS dan kurang percaya diri terhadap kemampuannya sendiri. Dari segi tanggungjawab, mahasiswa sering melakukan perbuatan tidak bertanggungjawab seperti membolos dan selalu menyalahkan orag lain ketika ada sebuah tuduhan. Namun di UNESA khususnya kampus ketintang sudah ada sebuah inovasi yang bertujuan untuk melatih dan mengembangkan sifat kejujuran yaitu “ KANTIN KEJUJURAN ”. Kantin ini merupakan gagasan dari salah satu dosen di kampus. Namun meskipun kantin tersebut untuk melatih sifat kejujuran, namun kadang0kadang ada masiswa yang hanya mengambil makanan tanpa membayar di tempat yang telah disediakan. Mengenai tanggungjawab dan kejujuran, seharusnya mahasiswa mlakukan hal-hal:
1.      Mahasiswa haruslah percaya diri dan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan ketika hendak menghadapi ujian seperti belajar dengan giat dan tekun.
2.      Mahasiswa haruslah mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap apa yang telah diperbuat dan janganlah menuduh orang lain.

3.      Sebagai calon generasi penerus bangsa, hendaknya mahasiswa tidak perlu melakukan kegiatan bolos ketika ada jam kuliah. Karena perbuatan tersebut pasti akan ada dampaknya seperti pada pepatah yang berbunyi “ Siapa yang menabur, pasti dia akan menuai hasil ”. 

No comments:
Write comments